Jumat, 21 Oktober 2011

Belajar dari Sebuah Pohon

Pohon itu sebenarnya tdk mengganggu,ia tumbuh di belakang rumahku jauh sebelum aku meninggali rumah ini.Ia tdk tinggi,hanya setinggi betisku..

Hanya saja keberadaannya mengganggu penglihatanku,akhirnya kutebas saja batangnya.

Selang beberapa minggu,aku melihat daun2nya tumbuh dari batang yang sdh kutebas itu..

Kuambil parang,kutebas lagi daunnya,tdk cukup sampai di situ,kuambil sampah2 kertas dan daun2 kering lalu aku membakar sampah di dekat pohon itu hingga batangnya pun hangus.Aku puas.

Beberapa minggu kemudian,aku kaget.Ia muncul dgn batang muda dan daun yang sangat banyak..betul2 pohon tangguh.Kukais tanah di samping pohon itu.Rupanya akarnya besar dan panjang,akan sangat sulit mencabutnya,karena akarnya sdh menancap di tanah sedemikian jauhnya.Akhirnya kubiarkan saja pohon itu tumbuh.

Aku mengambil pelajaran dari pohon itu,sebesar apapun masalah itu mencoba melemahkanmu,sekuat apapun orang lain menyulitkanmu,tapi jika semangat dalam dadamu tidak padam,semangat yang sudah di tempa oleh berbagai cobaan dan masalah dlm hidup.Maka itu tdk akan pernah bisa meluruhkan semangatmu.

Namun untuk bisa mempunyai semangat seperti itu,kamu harus melewati banyak ujian,kebal dengan problema yang menghimpit lalu ujian itu bisa di katakan berhasil jika kamu mampu mengatasinya dan bukannya menghindarinya.

Namun bila masalah itu terlampau berat menghimpitmu,menyesakkan dadamu dan menyumbat jalan pikiranmu,ingatlah satu hal."Akar" dalam hatimu yang menancap jauh di sana,akar yang tdk bisa mati.Orang bisa melakukan apa saja pada pohonmu,mencabuti daun2mu,menebas batangmu tapi akar dalam hatimu pun takkan bisa mati.Lalu berdo'alah pada yang Empunya akar,yang menciptakan dirimu,yang bisa menghilangkan akar itu dlm sekejap,berharap semoga itu tdk memalingkan kamu dariNya.Bukankah masalah dan solusi jaraknya hanya sejauh dahi dan sejadahmu..

Jangan seperti pohon pisang,kau tebas batangnya maka iapun mati.Tunggu dulu!bahkan pisang pun bisa di jadikan pelajaran.Tata(sebutan untuk 'bapak' dlm bahasa makassar)ku pernah bilang "pantang pisang berbuah dua kali",

"Apa artinya,Ta?"

"Pantang beristri dua kali"

pepatah itu wajar untuk tataku,walaupun islam memperbolehkan poligami,tapi itu adalah pilihannya.

Mengapa?Kamu tidak akan bertanya jika melihat kehidupan mereka berdua.

Tak pernah aku melihat dalam sehari pun,ibuku tdk membuatkan kopi utk suaminya.Kadang aku menangis jika melihat tataku meraba-raba meja untuk memegang gelas kopinya.Tataku buta sejak 13 thn yang lalu.Obat gemuk telah menggerogoti sarafnya yang tanpa ia sadari telah membutakan matanya.

Kami,keluarga dan saudara2nya sangat sedih dgn penyakit tataku itu.Bagi kami itu mimpi buruk,yang berarti ibulah yang menjadi tulang punggung dalam keluarga.Awalnya memang sulit namun lambat laun kamipun menjalaninya hingga sekarang.

Lalu perubahan terjadi pada tataku,ia mulai sholat dan puasa,sesuatu yang dulu jarang ia lakukan di kala ia melihat.Mungkin sekarang matanya jauh lebih awas dari sebelumya,mungkin ia bisa 'melihat' tujuan hidupnya sekarang,bahwa kita hdup di dunia hanya untuk mempersiapkan bekal untuk kehidupan berikutnya.

Allah bekerja dgn cara yang misterius,cara yang tdk di pahami oleh manusia.Cara membutakan tataku hanya agar tataku bisa lebih 'melihat'.Kalaupun begitu,kami hanya bisa memohon agar di beri petunjuk sebelum kami benar2 kehilangan apa yang di titipkan pada kami..selebihnya Sholat,Syukur dan Sabar.

Sumber: Ernawati Gaffur

1 komentar: